Tiap gw balik ke Jakarta, daerah yg gw lewatin terlebih dahulu adalah daerah sepanjang rel KA (coz gw seringnya naek kreta). Mungkin kalian yg pernah kesana juga melihatnya, betapa kumuhnya dan tidak teraturnya daerah daerah tersebut. Sampah dan bedeng2 yg berukuran kecil terhampar di sepanjang rel. Waw apakah tata kota merencanakan seperti ini??itu baru satu tempat saja, bagaimana dengan daerah sepanjang bantaran kali, lalu daerah pemukiman yg padat dan berjejal2 yg sangat tdk tertata sehingga terlihat sangat tidak nyaman dan aman . Pantas saja kalau ada kebakaran sangat cepat merambat. (mgkin memang tdk penah ada perencanaan tata kotanya).
Sangat bertolak belakang jika kita pergi kedaerah elite, atau kita lewat daerah Sudirman atau Thamrin. Dapat kita lihat keangkuhan dan kesombongan Jakarta disana. Gedung2 yg kokoh, besar dan seakan berlomba2 untuk lebih menjulang, atau deretan rumah2 mewah dalam sebuah sebuah kotak yg dinamakan blok, komplek, atau bahkan kota mandiri. Sangat exclusive dan privacy, yah menjadi individualis, nepotis, dan golonganis sekali (apa sih???).
Baiti jannati , rumah ku surgaku. Pernah denger gak?? (kalau home sweet home pasti sering denger). Jika rumah sudah seperti surga, maka jiwa kita yang menmpatinya pun akan tenang dan damai. Bagaimana menciptakan rumah itu seperti surga??Surga itu selalu indah (sangat indah), selalu wangi (luar biasa wangi), selalu bersih (benar2 bersih) dan sebaik2 tempat.
(maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu. Ar-Ra’d:24).
Bagaimana bisa tercipta kedamaian jika kita tinggal tidak di tempat yg layak (ukuran layak atau tidak menurut kaca mata normal dulu saja). Mengapa Negara yg bertanggung jwb dalam hal ini tdk bs mengatur dan memberikan penghdupan dan tempat kehidupan yg layak bagi warganya. Jika masalah kemiskinan sudah menjadi masalah bersama. Lalu masalah pengaturan tempat tinggal jg dijadikan masalah bersama juga, juga nanti jng2 masalah2 lain kayak korupsi, illegal logging, & mslh Negara lainnya jd masalah bersama jg??(masalah bersama apa sih??dialamin bersama?diselesaikan bersama?atau dibiarin bersama??).
Gak perlu rumah seperti di perumahan mewah yg berlantai marmer, ada deretan pohon2 palem kyk di Beverly (kyk pernah ksn aja), ada air mancur ditengah kolam, ada jalan2 dari konblok, dsb. Cuma penataan ruang saja agar lingkungan hidup kita menjadi sehat. Menciptakan pemukiman yg ideal (menurut kc mata normal) dan manusiawi. Jika harus dibangun pemukiman vertikal atau rumah susun, ya harusnya rumah susun yg benar2 diperhitungkan dngan matang demi kenyamanan penghuninya bukan asal jadi saja. Jika harus menggusur rumah-rumah warga demi sebuah proyek seperti banjir kanal misalnya, ya semestinya proyek2 tersebut demi kenyamanan penduduk lainnya yg ditinggalkan.
Jika tata ruang kota sudah dpt tercipta dengan baik, pasti Jakarta akan menjadi kota yg jauh lebih manusiawi dan menyenangkan dari sekarang (gw nggak blng nggak manusiawi lho). Yah mungkin ini cuma mimpi2 gw aja yg mencoba mewujudkan sebuah kondisi ideal. Bukan tdk mensyukuri akan keadaan yg ada, tp hanyalah menginginkan sesuatu yg lebih baik.
Andai Jakarta.....tenang......teduh......indah......nyaman……seperti mata dan senyumannya…..
Sunday, 5 August 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
sampeyan bisa berandai-andai jakarta menjadi lebih baik secara keseluruhan, tapi saya boleh usul kan?misalkan sampeyan mewujudkan "andai-andai" sampeyan itu dengan suatu wujud yang nyata, ikut pilkada misalnya..lha sampeyan itu di daerahnya ada coblosan gubernur kok malah pilih jumpalitan latihan kapoeira di ogaja,hahaha...piss bro!!!! jangan kapok berkunjung ke blog sampah saya...
mungkin ga yah jd nyata? aghh...
Post a Comment